Kamis, 20 Juli 2017

Yuk, Restorasi Lahan Gambut!


Sumber : http://harianriau.co/assets/berita/original/86412232415-4399_begini-cara-mencegah-kebakaran-pada-lahan-gambut.jpg
Peristiwa yang terjadi pada 2015, tepatnya di Provinsi Jambi, cukup menjadi tamparan keras bagi masyarakat Indonesia dan pemerintah mengenai eksistensi lahan gambut khususnya di Indonesia. Terbakarnya lahan gambut di Jambi menarik perhatian masyarakat karena menyebabkan asap tebal yang menutupi langit sehingga jarak pandangan hanya dapat dilihat dalam jangkauan beberapa meter sehingga meluluhlantakkan aktivitas masyarakat Jambi. Hal ini menyadarkan masyarakat bahwa gambut yang selama ini masih asing di telinga merupakan lahan yang rawan terjadi kebakaran namun sekaligus juga merupakan lahan restorasi air yang cukup tinggi. Oleh karena itu, restorasi gambut sangatlah penting untuk keberlangsungan lingkungan dan masyarakat yang menempatinya.


Sumber : http://www.mongabay.co.id/tag/jambi/page/4/
                Gambut berasal dari sisa – sisa organisme terdahulu yang membusuk menyebabkan gambut mempunyai kandungan karbon yang tinggi sehingga gambut dapat disebut juga sebagai batubakar karena apabila terpapar panas yang cukup tinggi, gambut dapat terbakar dengan cepat. Pada awalnya, hal ini bukanlah masalah yang besar; ketika karbon yang berasal dari gambut menguap maka pohon - pohon di sekitarnyalah yang akan menyerap dan memprosesnya. Namun, ketika manusia mulai mencari lahan untuk dijadikan tempat tinggal ataupun industri terjadilah penebangan pohon secara terus – menerus, atau bahkan secara liar sehingga nantinya karbon dari gambut tidak lagi mempunyai “penyaring”. Lahan gambut yang telah digunakan dapat melepaskan emisi Gas Rumah Kaca ke langit. Iklim Indonesia yang didominasi oleh adanya sinar matahari dapat menyebabkan hal – hal yang tidak diinginkan salah satunya adalah kebakaran lahan gambut dalam skala yang luas.
                Lahan gambut memiliki peranan penting dalam lingkungan juga makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Bagi lingkungan, lahan gambut bukan saja sebagai tempat restorasi air tetapi juga habitat dari berbagai macam flora dan fauna. Selain itu, masyarakat sekitar yang menggantungkan hidupnya pada lahan gambut juga memiliki peranan penting. Namun, dengan majunya zaman maju juga teknologi yang membutuhkan lahan dan sumber daya; salah satunya gambut. Hal inilah yang dapat memulai penebangan secara liar pada lahan gambut.
                Penting untuk diketahui bahwa berbagai macam akibat dapat terjadi apabila restorasi lahan gambut tidak segera dilakukan. Apabila mengambil contoh kejadian pada Provinsi Jambi dua tahun yang lalu, tentunya banyak sekali kerugian yang dirasakan oleh banyak pihak. Penurunan ekonomi karena asap yang ada menghalangi orang – orang untuk bekerja, siswa – siswi sekolah tidak dapat menempuh ilmu di sekolah, berkurangnya sumber sandang dan pangan, dan kesehatan masyarakat sekitar yang terancam karena asap yang dihasilkan.

Maka, apakah restorasi lahan gambut perlu dilakukan? Tentu saja dan harus segera dilakukan. Pemantauan lahan gambut sangatlah penting. Beberapa upaya restorasi dapat dilakukan seperti melakukan penanaman tumbuh – tumbuhan yang cocok dengan lahan gambut, ataupun menggunakan teknologi terkini untuk menghambat pembakaran gambut secara cepat.  Pemerintah juga harus ambil andil seperti menegakkan hukum yang tegas terhadap oknum – oknum yang memiliki niat untuk mengeksploitasi lahan gambut. Salah satu upaya masyarakat Indonesia yang berhasil dalam restorasi lahan gambut adalah Desa Sungai Beras, Tanjung Jabur Timur. Penduduk tersebut membuat parit – parit kecil di sekita lahan gambut sehingga lahan tersebut tidak pernah kering dan meminimalisir kebakaran yang mungkin saja terjadi. Selain itu, masyarakat sekitar juga mendapatkan keuntugan ekonomi dari tumbuhan yang di dapat dari lahan tersebut. Maka dari itu, sebagai warga negara Indonesia, sudah seharusnya memiliki rasa kewajiban untuk menjaga warisan nenek moyang kita terdahulu. Semoga kedepannya, inovasi – inovasi untuk menjaga lahan gambut akan terus berdatangan dan terlaksana.
 
Daftar Pustaka
http://www.mongabay.co.id/2017/01/15/cerita-para-penjaga-lahan-gambut-dari-jambi/
http://pantaugambut.id/pelajari

Saat ini, salah satu lembaga yang bergerak dalam upaya restorasi lahan gambut adalah pantaugambut.id yang bergerak dalam media online. Di sini kita bisa mendapat berbagai macam info kegiatan dan perkembangan berbagai macam orang dan organisasi yang bergerak di bidang ini! Ayo #PantauGambut!

Kamis, 05 Desember 2013

10 Perkara yang Merusak Keislaman Seseorang



  • Orang Islam yang Mencampuri Ibadahnya dengan Keyakinan dan Perbuatan Syirik

    1. Syirik adalah segala keyakinan dan amalan yang semestinya hanya untuk Allah tetapi dilakukan untuk selain Allah. Contoh-contoh nyata keyakinan dan perbuatan syirik antara lain:
      • Berdoa, mengharap, minta pertolongan, berpasrah diri kepada selain Allah.
        Berdoa kepada jin, memanggil atau meminta wangsit atau minta pertolongan kepada orang yang sudah mati agar hajatnya diberi kelancaran dan keberhasilan.
      • Rasa takut kepada selain Allah
        , seperti takutnya kepada tempat keramat, takut kualat / mendapatkan malapetaka jika tidak mengikuti aturan-aturan yang dibuat jin, juru kunci kuburan atau juru kunci tempat-tempat keramat..
      • Menyembelih hewan untuk selain Allah
        , yaitu menyembelih hewan-hewan tertentu dengan syarat-syarat tertentu dengan niat untuk persembahan, sesajen, hadiah, mahar, tebusan sebagai syarat untuk mendapatkan keselamatan, terhindar dari mara bahaya atau agar keinginannya dapat terkabul.
      • Nazar untuk selain Allah
        Misal; “Kalau cita-cita saya berhasil, saya akan memberi hadiah pada kuburan keramat di desa”.
      Semua amalan dan keyakinan tersebut masuk dalam kategori syirik besar dan pelakunya menjadi musyrik, kafir, keluar dari Islam.
      إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا* سورة النساء 48
      Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni apabila mereka menyekutukanNya, dan Allah mengampuni dosa selain syirik bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Barang siapa yang berbuat syirik maka sungguh ia telah melakukan perbuatan dosa besar. [Surat Annisa ayat 48]
      ...إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ* سورة المائدة 72
      ...sesungguhnya barang siapa berbuat syirik kepada Allah, maka Allah mengharamkan surga baginya, dan tempat tinggalnya adalah neraka. Dan orang-orang yang zalim tidak ada penolong baginya. [Surat Al-Maidah ayat 72]
    2. Menjadikan Manusia / Makhluk sebagai Perantara Untuk lebih Mendekatkan diri kepada Allah

    3. Meyakini bahwa seorang tokoh dapat memberikan safaat di hari kiamat, sehingga kuburannya selalu diziarahi dan dikeramatkan, hari lahir dan kematiannya selalu diperingati, benda-benda peninggalannya dan apa-apa yang berkaitan dengannya diyakini membawa barokah. Anggapan bahwa hanya tokoh-tokoh tertentu atau orang-orang khusus yang bisa mendekatkan diri kepada Allah, sedangkan manusia pada umumnya tidak mampu. Sehingga timbul keyakinan bahwa umumnya manusia harus mendekatkan diri pada orang-orang khusus tersebut supaya bisa dekat dengan Allah. Semua faham tersebut merusak keislaman seseorang karena bertentangan dengan tuntunan Allah dan Rasul.
      أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ* سورة الزمر (3)
      Ingatlah, bagi Allah adalah agama yang murni (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil kekasih selain Dia (Allah) (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak memberi hidayah orang-orang yang pendusta dan kafir.
    4. Praktek Sihir dan Perdukunan

    5. Bentuk-bentuk praktek sihir dan perdukunan antara lain:
      • Praktek sihir dan perdukunan yang membuat orang celaka, apes, sakit, bangkrut, menderita bahkan dapat membunuh orang. Contoh nyata adalah santet, tenung, jengges dan lain-lain.
      • Guna-guna menggunakan barang dan atau mantra-mantra yang bertujuan menjadikan sesorang senang atau sebaliknya benci, seperti; pelet, jaran goyang, semar mendem dan lain sebagainya.
      • Hipnotis yaitu praktek sihir yang membuat orang tertidur atau terbawa ke alam bawah sadar.
      • Magic yaitu aksi-aksi atau atraksi-atraksi fantastis dengan mengandalkan kekuatan magic yang semua itu merupakan praktik minta tolong pada jin
      • Segala jenis ramalan ghaib untuk mengetahui nasib seseorang atau kejadian-kejadian akan datang dan menebak barang yang hilang dengan menggunakan berbagai media dan perantara.
      Orang-orang yang telah mempraktikkan sihir dan perdukunan tersebut, mengajarkan atau memerintahkan / meminta orang lain untuk praktek sihir dan perdukunan itu hukumnya dia telah musyrik dan menjadi kafir.
      ...وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ....
      ... dan setiap Harut Marut mengajarkan sihir kepada seseorang ia selalu berkata,”Sesungguhnya kami adalah fitnah (bagimu) maka janganlah kamu kufur (terhadap Tuhanmu)”. Surat Al-Bakarah ayat 102
      وَرَوَى الْإِمَامُ أَحْمَدُ فِي مُسْنَدِهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «مَنْ أَتَى عَرَّافًا أَوْ كَاهِنًا، فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ، فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ» .
      Dan Imam Ahmad meriwayatakan dalam musnadnya, dari Abi Huroiroh, sesungguhnya Nabi SAW bersabda,”Barangsiapa mendatangi dukun atau paranormal lalu dia membenarkan apa yang dikatakannya maka sungguh ia telah kufur terhadap Al-Quran yang telah diturunkan kepada Nabi Muhammad.
    6. Condong pada Kaum Musyrik, Kafir dan Jahiliyah

    7. Salah satu bentuk kekafiran umat adalah:
      • apabila ia merasa condong, mempunyai rasa cinta kepada kaum musyrik, kaum kafir atau orang jahiliyah.
      • Mendukung, menolong dan loyal pada orang kafir untuk melemahkan dan mengalahkan Islam dan kaum Muslimin.
      • Mengidolakan orang-orang tidak beriman / non-Muslim dengan cara meniru gaya, ucapan, mode dan perbuatan mereka yang bertolak belakang dengan hukum Islam.
      • Mengagumi agama non-Islam dan menganggap agama mereka lebih baik, lebih damai, lebih tenteram, lebih manusiawi dan tidak banyak aturan.
      يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ (51)
      Wahai orang-orang beriman, janganlah kalian menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai kekasih, mereka adalah kekasih satu sama lain, dan barang siapa diantara kalian yang mengasihi mereka maka ia termasuk golongan mereka dan Allah tidak mengasihi orang-orang yang berbuat aniaya. [Surat Al-Maidah ayat 51]
      4031 - حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا أَبُو النَّضْرِ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ ثَابِتٍ، حَدَّثَنَا حَسَّانُ بْنُ عَطِيَّةَ، عَنْ أَبِي مُنِيبٍ الْجُرَشِيِّ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ» __________ [حكم الألباني] : حسن صحيح
      ...Rasulullah SAW bersabda,”Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia adalah bagian dari kaum itu”. [Hadist Shohih Muslim No 4031 Kitabu al-Libas]
      الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَيَبْتَغُونَ عِنْدَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا* سورة النساء 139
      Orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi kekasih dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kemulyaan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah. [Surat Annisa ayat 139]
    8. Tidak Menghukumi Kafir pada Orang Musyrik

    9. Kekafiran dalam kategori ini antara lain:
      • Menganggap orang-orang yang mengerjakan praktik-praktik syirik seperti: ibadah di kuburan, menyembelih hewan untuk jin dll, masih Islam dengan alasan masih mengucapkan syahadat. Fakta dalil bahwa orang-orang yang berkeyakinan dan berbuat syirik maka hancur lebur amalannya dan diancam neraka oleh Allah SWT sekalipun ia mengaku Islam dan masih mengucapkan dua kalimat syahadat
      • Faham plularisme yang menganggap semua agama sama-sama benar.
      يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاءَ تُلْقُونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَقَدْ كَفَرُوا بِمَا جَاءَكُمْ مِنَ الْحَقِّ... * سورة الممتحنة 1
      Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi kekasih, kalian berikan rasa kasih sayang pada mereka; padahal sesungguhnya mereka telah mengkufuri kebenaran yang datang kepadamu... [Surat Al-Mumtahanah ayat 1]
    10. Berpaling dari Agama Allah

      Bentuk nyata berpaling dari Agama Allah adalah tidak mau mempelajari / mengkaji / memahami Al-Quran dan Sunnah Nabi (Al-Hadist) dan juga tidak mengamalkannya, terutama akidah yang wajib diketahui seperti Rukun Islam, Rukun Iman dan lain sebagainya. Orang-orang yang berpaling dari Agama Allah beranggapan bahwa:

      • Ajaran Islam ketinggalan jaman / kolot dan tidak relevan dengan kehidupan moderen. Syariat Islam dianggap tidak bisa memberi solusi terhadap berbagai problematika kehidupan moderen.
      • Semua agama sama benarnya karena semua agama tujuannya adalah ibadah kepada Allah
      • Termasuk berpaling dari agama Allah adalah orang-orang munafik yaitu orang yang belajar dan menguasai ajaran Islam namun ilmunya hanya di bibir saja, tidak diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari.
      • وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ (179)
        Dan sungguh-sungguh Aku (Allah) jadikan isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. [Surat Al-Arof ayat 179}
        وَالَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ* سورة الأعراف182
        Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Ku, akan Aku (Allah) binasakan, dengan cara yang tidak mereka ketahui. [Surat Al-Arof 182]
    11. Benci Terhadap Peraturan Allah dan Peraturan Rasulullah SAW

        Seseorang yang benci dengan salah satu saja peraturan-peraturan yang dibawa oleh Rasulullah SAW cukup membuat rusak Islamnya dan jatuh pada kekafiran. Representasi nyata kebencian terhadap akidah dan syariat Islam antara lain:
      1. Benci terhadap ayat-ayat Allah dan hadist-hadist nabi karena dianggap tidak rasional, tidak sesuai dengan pandangan atau pemikiran tokoh-tokoh tertentu.
      2. Benci terhadap hukum-hukum Islam seperti:
      • Sunnah poligami
      • Kewajiban infak, shodakoh dan zakat
      • Kewajiban berjilbab / menutup aurat bagi wanita,
      • Larangan pergaulan bebas / laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim.
      • ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ (9)
        Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al Quran) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amalan mereka. [Surat Muhammad ayat 9]
    12. Menganggap Petunjuk dan Hukum Nabi Muhammad SAW lebih rendah daripada petunjuk dan hukum buatan manusia.

        Petunjuk dan hukum Nabi meliputi; agama, perbuatan, ajaran dan akhlak. Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang paling sempurna petunjuknya dan paling bagus budi pekertinya.
        وَيَقُولُ: «أَمَّا بَعْدُ، فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ
        Dan Nabi SAW bersabda,”Adapun selanjutnya, sesungguhnya sebaik-baik cerita adalah Kitab Allah dan sebaik-baiknya petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad SAW”.
        Contoh nyata kekafiran model ini adalah:
      • Faham yang mengedepankan kebebasan berfikir, berpendapat dan bersikap dengan meninggalkan nash-nash dari Quran maupun Hadist. Penganut faham ini menjadikan akal / logika sebagai tolok ukur dalam kebaikan dan kejelekan.
      • Faham yang menganggap hukum selain syareat Islam lebih cocok, lebih relevan bagi kehidupan moderen, lebih adil, lebih konkrit, lebih sesuai dengan hak asasi manusia. Padahal seseorang yang beranggapan hukum Islam sama dengan hukum buatan manusia sudah cukup membuat ia menjadi kafir atau murtad dari Islam, apalagi menganggap hukum buatan manusia biasa lebih baik daripada hukum Islam, jelas lebih sangat kufurnya.
      • وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ* سورة المائدة 44
        Dan barang siapa yang tidak menghukumi dengan apa-apa yang diturunkan oleh Allah (Al-Quran), maka mereka adalah orang-orang kafir.
    13. Menghina atau Melecehkan sesuatu dari Agama Nabi SAW

        Contoh faham dan perbuatan yang melecehkan Islam ini antara lain:
      • Menganggap beberapa sunnah Nabi Muhammad SAW seperti; memakai jilbab, sebagai adat orang Arab bukan agama sehingga tidak perlu diikuti.
      • Menganggap Al-Quran bukan kalam Allah, melainkan sebuah kumpulan pengalaman dari perjalanan spiritual Muhammad SAW.
      • Pemikiran liberal dari Dunia Barat yang diusung ke dalam Islam yang menyatakan hukum Islam tidak relevan dengan jaman sekarang sehingga perlu di dikritisi, perlu inovasi, direvisi, atau bahkan diganti.
      • Semua kefahaman tersebut merupakan perbuatan nifaq yang merusak keislaman seseorang.
        وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ (65) لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ إِنْ نَعْفُ عَنْ طَائِفَةٍ مِنْكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ (66)* سورة التوبة 65 -66
        Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?" Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman.
    14. Merasa Tidak Terikat dengan Syariat Nabi Muhammad SAW

        Seseorang akan rusak keislamannya bila ia merasa tidak terikat dengan syariat Islam.
        قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ* سورة الأعراف (158)
        Katakanlah (Muhammad): "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk". [Surat Al-A'rof ayat 158]
        وَكَانَ النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ خَاصَّةً وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ عَامَّةً* [رواه البخاري كِتَابُ التَّيَمُّمِ]
        “... dan para Nabi diutus khusus kepada kaumnya, dan aku (Nabi Muhammad SAW) diutus untuk semua umat manusia”. [Hadist Riwayat Al-Bukhori No. 335 Kitabu Tayamum]
        Gejala nyata keluar dari syariat Nabi Muhammad SAW antara lain:
      • Keyakinan bahwa ada orang atau golongan yang tidak membutuhkan petunjuk Rasulullah SAW, merasa tidak perlu lagi mengerjakan syariat Islam, hukum halal haram tidak berlaku baginya, orang yang mengerjakan syariat Nabi SAW dengan niat tujuan mencari Surga dan takut siksa neraka dianggap masih awam dan rendah derajatnya.
      • Keyakinan bahwa Allah ada pada diri masing-masing manusia.
      • Keyakinan bahwa Allah turun / menyatu pada jasad manusia (manunggaling kawulo gusti).
      • Faham sekularisme yang memisahkan urusan dunia dengan agama. Tidak memasukkan nilai-nilai Islam dalam masalah dunia. Mengabaikan nilai-nilai halal-haram, sah tidak sah, pahala dosa dalam kehidupan sehari-hari. Agama hanya urusan kyai dan ulama yang dikerjakan di masjid saja sedangkan masalah sosial, ekonomi dan lain-lain tidak harus mengikuti tuntunan agama. Anggapan bahwa manusia harus melepaskan diri dari syariat Islam bila ingin maju dan berkembang. 
      • باب وجوب إيمان أهل الكتاب برسالة الإسلام 240 - (153) حَدَّثَنِي يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى، أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ، قَالَ: وَأَخْبَرَنِي عَمْرٌو، أَنَّ أَبَا يُونُسَ، حَدَّثَهُ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: «وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لَا يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ يَهُودِيٌّ، وَلَا نَصْرَانِيٌّ، ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ، إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ» [رواه مسلم في كتاب الايمان]
        ...sesungguhnya Rasulillahi SAW bersabda,”Demi Allah tidak seorangpun dari umat ini yang mendengar (risalah) dariku, baik ia yahudi atau nasrani, lalu ia mati dalam keadaan tidak iman pada Al-Quran yang aku diutus dengannya kecuali ia akan menjadi penghuni neraka. [Hadist riwayat Muslim no. 240 Kitabu Iman]

    Apa yang Sudah Kita Lakukan Kepada Ayah dan Ibu...?

    Ayah dan Ibu adalah 2 orang manusia yang sangat berpengaruh dalam kehidupan kita….

    Apa yang dapat kita berikan kepada Ayah dan Ibu kini….
    Sudahkah pemberian kita kepada orang tua dapat mengimbangi pemberian orang tua dahulu kepada kita….

    Ingatlah berapa beratnya Ibu kita dahulu mengandung kita :
    "Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat ba
    ik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[*]. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Ku lah kembalimu". (Surat Luqman ayat 14)

    Orang tua kita mengandung kita, melahirkan kita, menyusui kita, membersihkan kotoran ketika kita buang air, membesarkan kita, memberikan pendidikan, memberikan tauladan yang baik kepada kita…..

    Kita dapat seperti saat ini karena kedua orang tua kita….

    Renungkanlah… saat ini kita telah bekerja dan mempunyai penghasilan tetap….. setiap kita menerima gaji, 100% langsung kita berikan atau transfer ke rekening isteri kita. Terus berapa persenkah dari penghasilan kita yang ditransfer untuk Ibu atau Ayah…..
    30% ? atau 20% ? atau 10% ? atau 5% ? atau 1%? ataukah tidak ada sama sekali…..

    Tapi coba kita renungkan, walaupun kita tidak dapat memberikan rutin penghasilan kita kepada mereka, apakah Ibu kita pernah memprotes dan meminta apa yang menjadi haknya tersebut….?

    Walaupun ada sebagian berpendapat bahwa wajar saja mereka (orang tua kita) merawat dan membesarkan kita karena itu telah menjadi tanggungjawab mereka. Tapi ingatlah kita pun mempunyai kewajiban yang sama untuk merawat mereka kembali, karena merawat dan berbuat baik kepada orang tua (birru walidain) merupakan kewajiban yang disyariatkan dalam agama….

    Surat Al Isra’ ayat 22 s.d 24
    "Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua Telah mendidik Aku waktu kecil".

    Dan juga dalam sebuah hadis yang sangat menakjubkan yang diriwayatkan beberapa sanad :
    “doa Jibril…. Dan barang siapa yang mendapatkan orang tuanya (ketika keduanya masih hidup), atau salah satu di antara kedua orang tuanya masih hidup, sementara (dia mampu berbuat baik untuk kedua atau salah satu di antara keduanya), kemudian dia tak mau berbuat baik kepada keduanya, atau salah satu diantara keduanya (yang masih hidup tadi), kemudian mati, maka Allah akan memasukkannya ke dalam api neraka, dan Allah sangat jauh dari dirinya, maka aku (Nabi) katakan : Amin….” (H.R Ibnu Hibban di dalam kitab shahihnya 3:188)


    Renungkanlah, seandainya kita tidak menjadi seperti saat ini, Sarjana, Dokter, Pegawai Negeri, Pegawai Swasta, Pengusaha, atau pekerjaan lain, belum tentu isteri menerima kita sebagai suaminya, atau mertua menerima kita sebagai menantunya…..

    SUNGGUH TERLALU, ORANG YANG MENDAPATKAN ORANG TUANYA BERUSIA LANJUT, TAPI IA TIDAK MASUK SURGA, PADAHAL KESEMPATAN BEGITU MUDAH BAGINYA.

    Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sungguh celaka… sungguh celaka… sungguh celaka..”, lalu dikatakan, “Siapakah itu wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Yakni orang yang mendapatkan salah satu orangtuanya, atau kedua orangtuanya berusia lanjut, namun ia tidak masuk surga.” (HR Muslim)

    Jangan pikirkan apa yang bisa orang tua berikan kepada kita, tapi pikirkanlah apa yang bisa kita lakukan untuk orang tua kita…..

    Dahulu mereka membersihkan kotoran kita, sekarang maukah kita membersihkan kotoran mereka ?
    Dahulu mereka menyuapi dan menyusui kita, sekarang maukah kita menyuapi dan membuat susu untuk mereka ?
    Dahulu mereka memandikan kita, kelak maukah kita memandikan mereka?
    Dahulu mereka mengajari kita sholat, kelak dapatkah kita menjadi imam ketika men-sholat-kan jenazah mereka?
    Ketika lahir ke dunia kita digendong Ayah dan Ibu, saat ini sanggupkah kita menggendong mereka? Kelak maukah kita menggendong keranda jenazah mereka dan menyambut mereka di bawah liang lahat?
    Dahulu mereka berdoa untuk kita, mengajari kita doa, saat ini sudahkah kita mendoakan mereka dengan sepenuh hati?
    Dahulu mereka menyiapkan bekal ilmu dan amal kepada kita, sekarang dan akan datang apakah kita dapat memberi bekal untuk jariyah mereka…..?

    Bagi saudara/i-ku yang masih memiliki orang tua,
    Pulanglah….
    Kunjungilah orang tua kita selagi masih hidup…..
    Bahagiakanlah orang tua kita…
    Sebelum ada penyesalan dengan kabar duka wafatnya orang tua kita……..

    Ingatlah kisah Alqomah yang lebih mengutamakan isteri dari pada Ibunya…..
    Ingatlah kisah Juraij Al-Abid yang dipanggil Ibunya ketika sholat ….
    Ingatlah wasiat Luqman Al Hakim kepada Anaknya….
    Ingatlah taatnya Nabi Ismail ketika diperintah Nabi Ibrahim mengganti “daun pintu rumahnya”…

    Mulai saat ini, didiklah anak kita menjadi anak yang sholih/hat.

    Perhatikan kata kunci di bawah ini…

    “Tidak ada yang lebih baik dalam mendidik anak dari pada seorang Ibu menceritakan kepada anaknya tentang jasa serta kebaikan sang Ayah…. dan seorang Ayah menceritakan kepada anak tentang jasa serta kebaikan sang Ibu….”

    Dengan demikian kita telah ikhtiar (usaha) mendidik anak kita untuk berbakti kepada kita kelak.

    Tulisan ini kupersembahkan untuk Ayahku (Alm) untukmu Ibu, dari anakmu yang berusaha berbakti kepadamu….

    Jangan Jadi Korban Mode "Berpakaian Tapi Telanjang"

    Saat ini banyak banget muslimah yang sudah menutup aurat. Di satu sisi, senang sih karena itu artinya syariat Islam sudah bisa diterima oleh masyarakat Indonesia. Kerudung dan jilbab menjadi pemandangan umum dan tak lagi dipandang aneh seperti yang terjadi belasan tahun lalu. Namun di sisi lain, ada banyak pemandangan tak sedap berkaitan dengan fenomena muslimah berjilbab ini.

    Berpakaian tapi telanjang. Rasulullah pernah ‘meramalkan’ akan datangnya zaman ini. Maksudnya apa tuh? Berpakaian sih berpakaian, tapi seluruh lekuk liku tubuh pemakainya terlihat semua. Mulai dari celana legging yang ketat sehingga membentuk (maaf) underwear hingga kaos transparan yang jelas-jelas menunjukkan ukuran bra seseorang. Parahnya, di atas kepala menutup rambutnya ada sehelai kain yang dililitkan ke leher sehingga seringkali kalung dan anting-antingnya terlihat.



    Sedih tentunya melihat pemandangan seperti di atas itu. Gimana enggak, bila fungsi pakaian yang seharusnya adalah menutupi aurat malah digunakan sebaliknya. Kerudung yang seharusnya menjadi identitas seorang muslimah, disalahgunakan pada potongan yang jelas-jelas malah bertentangan dengan definisi menutup aurat sendiri. Tak jarang orang mencibir tentang karena salah paham tentang fenomena muslimah berjilbab. Padahal jelas-jelas, mereka sangat jauh dari definisi berjilbab yang dimaksud oleh Islam.

    …Kerudung yang seharusnya menjadi identitas seorang muslimah, disalahgunakan pada potongan yang jelas-jelas malah bertentangan dengan definisi menutup aurat sendiri…

    Jangan antipati dulu bila kamu mendapati ada teman muslimah kamu yang berpakaian seperti ini. Bukan tak mungkin mereka itu ternyata belum tahu bagaimana seharusnya seorang muslimah berpakaian. Mereka ini hanyalah korban mode (kormod) yang sekarang lagi ngetren dipraktikkan banyak selebritis tanah air. Karena blow up media yang terus-menerus, akhirnya gaya berpakaian asal para selebritis itu lengkap dengan kerudungnya dijadikan panutan oleh masyarakat kita.

    Sobat muda muslimah, semoga kamu bukan menjadi bagian dari mereka yang kormod itu. Di mana-mana yang namanya korban pasti nggak enak banget. Lebih baik kamu menjadi pelopor di tengah-tengah temanmu dengan tampil beda. How? Pakailah pakaian muslimah yang syar’i atau yang sesuai dengan apa maunya Islam. Coba kamu buka Al-Qur'an surat Al Ahzab 59 dan An-Nur 31. Di sana ada tuh, perintah dari Allah tentang bagaimana seharusnya muslimah menutup aurat.

    Sedikit tentang kedua surat di atas yaitu perintah Qur’an sebagai firman Allah agar para muslimah itu menutup aurat dengan kerudung dan jilbab. Kerudung adalah kain yang menutupi rambut, telinga, leher dan menjulur hingga ke dada untuk menutupi ‘perhiasan alami’ kita. Sedangkan jilbab adalah baju longgar tanpa potongan di tengah menjulur hingga mata kaki dan sebagai baju luar menutup baju dalam yang biasa dipake ketika di dalam rumah. Kalo kamu ragu, bisa tuh dicek di kamus bahasa Arab yang kompatibel alias terpercaya untuk definisi jilbab.

    …So muslimah, berpakaianlah sebagaimana seharusnya seorang perempuan muslim itu berpakaian. Gak usah aneh-aneh sok ikutan mode tapi malah kesannya telanjang…

    Nah, moga aja sedikit penjelasan ini membuat kamu makin cerdas tentang definisi kerudung dan jilbab. Juga paham bagaimana seharusnya muslimah itu berpakaian yang layak menurut Qur’an, bukan semaunya sendiri ikut-ikutan selebritis. Jangan sampai kamu turut ambil bagian menjadi perempuan yang berpakaian tapi telanjang. Ih…naudzhubillah deh.

    So muslimah, berpakaianlah sebagaimana seharusnya seorang perempuan muslim itu berpakaian. Gak usah aneh-aneh sok ikutan mode tapi malah kesannya telanjang. Setuju kan? Muslimah shalihah yang cerdas pasti gak nolak kan?

    Pakaian Pria



      1. Keterangan lebih detail tentang ukuran pakaian.
    Nabi bersabda : Pakaian orang muslim sampai setengah betis, dan tidak apa-apa atau tidak dosa diantara kedua mata kaki, apa-apa yang ada dibawah mata kaki adalah bagaian dari neraka, barang siapa yang memanjangkan pakaian karena sombong maka Allah tidak melihat pada orang tersebut di hari kiamat (HR Abu Dawud)

      2. Memanjangkan pakaian itu sendiri sudah termasuk sombong. Tidak membedakan yang "tersurat" dan yang "tersirat".
    Sabda Nabi : "Angkatlah pakaianmu sampai setengah betis, bila menolak kamu (tidak mau sampai setengah betis) maka sampai kedua mata kaki, takutlah kamu pada memanjangkan pakaian, sesungguhnya memanjangkan pakaian termasuk sombong"  (HR Abu Dawud)

      3. Prakteknya Nabi Muhammad ketika masih hidup

    Dari Abihuroiroh : Suatu ketika Rasulullahi saw memerintah pada seorang laki-laki (Rojul A) yang baru selesai sholat untuk berwudhu lagi, kata Nabi : pergilah dan wudhulah, maka pergi dia Rojul A dan berwudhu, kemudian datang dia kepada Nabi, lalu Nabi berkata lagi
    (diulang) pergilah dan berberwudhulah, kemudian pergi dia untuk berwudhu, kemudian datang lagi kepada Nabi, maka berkata Nabi kepada Rojul A pergilah untuk berwudhu, setelah tiga kali  melakukan demikian kemudian si Rojul lain (Rojul B) disisi nabi bertanya kepada nabi, ya Rasulullah ? kenapa Engkau memerintah pada Rojul A untuk berwudhu kemudian diam Engkau kepada Rojul A tanpa memberi penjelasan, lalu menjawab Nabi, sesungguhnya Rajul A tadi sholat dengan memanjangkan pakaiannya sampai menutupi kedua mata kaki, sesungguhnya Allah Yang Maha Luhur tidak menerima amalan sholat orang laki-laki yang memanjangkan pakaiannya. (HR Abu Dawud)

      4. Kasus lain jaman Kolifah Umar Bin Khotob
    Dalam bab pangkatnya Umar dalam Islam dan terbunuhnya Umar Bib Khotob .
     ...Ketika Umar Bin khotob ditusuk perutnya oleh Abu Luk luk dan dalam keadaan mau meninggal dunia ada seorang pemuda yang berpakaian dibawah matakaki sampai kena bumi, kemudian Umar memanggil kesinilah pemuda, isi nasehatnya demikian  "Hai anak saudaraku naikkan pakaianmu maka sesunggungnya mengangkat pakaian itu lebih suci pada pakaianmu dan lebih taqwa kepada Tuhanmu "..... (HR Buchari halaman 205, jilid 2 juz 4)  maaf haditsnya dicuplik karena kisahnya panjang sekali hampir dua halaman.

    Dari keterangan Hadits tersebut silahkan memilih mana yang dipakai.
    Mau mencontoh Rasulullah silahkan
    Mau mengikuti nasehat Umar Bin Khotob juga boleh
    Mau mengikuti pendapat dari Ustad Radio monggo kemawon.
    Tidak memilih (Abstain) tidak apa-apa untuk menambah wawasan, tergantung kepada kefahaman masing-masing.
    Mau mendiskusikan silahkan, tapi bukan untuk diperdebatkan.


    KESIMPULAN :
    Celana diatas mata kaki bukanah ciri : laskar Jihad, Jamaah Islamiah, Jamaah Tabligh, dll, tetapi sunnah Rasulullah saw. (bukan sesuatu yang aneh)
    Sekali lagi mohon maaf disini kami bukan menggurui, bukan ceramah dll, tetapi hanya sekedar bagi-bagi ilmu Agama untuk direnungkan, syukur kalau diamalkan.

    Semoga Allah memberi manfaat hidayah dan barokah

    http://guidethewaytoheaven.blogspot.com/2012/12/pakaian-pria.html#more

    Siapakah yang Dijamin Masuk Surga?

    Seperti yang kita ketahui bersama, orang-orang yang dijamin Allah untuk masuk ke dalam surga adalah orang-orang yang tho'at pada peraturan Allah dan Rosul-Nya yang tertuang dalam surat An-Nisa' ayat 13. Diperkuat lagi oleh sabda Nabi bahwa puncak penentu seseorang itu BERHASIL atau TIDAK dalam rangka Tho'at pada Allah dan Rosul dinilai dari keadaan atau amalan terakhir orang tersebut di penghujung hayatnya. Itulah orang-orang yang mendapat Jaminan berhasil masuk surga dan selamat dari Neraka.

    Nah, kita yang masih hidup ini, tidak ada satu hal pun yang menjamin kita untuk berhasil masuk surga selamat dari neraka. Karena apa? Karena kita masih hidup! Dan tidak akan ada yang menjamin bahwa masing-masing kita akan mati dalam keadaan Husnul Khotimah.


    http://guidethewaytoheaven.blogspot.com/search?updated-max=2013-02-04T03:46:00-08:00&max-results=7